ELKOSONGSIJI.COM, Mojokerto - Mendukung tim kebanggan adalah suatu panggilan hati. Sepak bola tanpa supporter terlihat seperti "pasar tanpa adanya pem
ELKOSONGSIJI.COM, Mojokerto – Mendukung tim kebanggan adalah suatu panggilan hati. Sepak bola tanpa supporter terlihat seperti “pasar tanpa adanya pembeli”. Seorang supporter biasanya tidak hanya mendukung saat laga kandang saja, bahkan saat tim kebangganya away kemana saja pasti di dukung.
Ada yang sampai menjual barang-barang berharganya demi untuk bisa mengawal sang kebanggaan. Adapula yang menggadaikan suarat-surat kendaraannya, karena awayday membutuhkan biaya besar jika harus keluar pulau.
Ini juga sering terjadi di kelompok supporter PSMP Mojokerto yang dikenal dengan MP Loyalis 2001. Ada cerita salah satu anggotanya saat itu akan melakukan away luar pulau, dia menjual beberapa barang yang dianggapnya berharga dan uanganya dikumpulkan sampai tiba waktunya berangkat.
![]() |
Gambar. MP Loyalis 2001 memberikan dukungan untuk PSMP selama 90 menit saat diluar kandang |
Sepak bola terkadang membuat sesorang bisa melupakan segalanya, ibarat “anak-anak yang berpacaran”. Pasti apapun dilakukan dan dikorbankan demi sang pujaan hati. Akan tetapi ini bukan soal cinta yang main-main. Supporter adalah nyawa bagi club sepak bola, tanpa adanya supporter stadion seperti hamparan padang pasir.
Untuk itu ada kalimat yang tercetus “menjaga tradisi”, dalam istilah orang jawa itu disebut menjaga sesuatu yang dianggap penting dan dihormati. Karena perjuangan tim kebanggan tidak boleh sendirian, dukungan secara langsung akan menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain dilapangan.
Oleh : Awank Hulubalang
Foto : Ilham Haqi
COMMENTS